Alasan Isran-Hadi Pilih Maju Jalur Parpol Ketimbang Independen di Pilkada Kaltim 2024

progreskaltim.id Mengendarai mobil Honda CR-V berkelir biru tua, Hadi Mulyadi tiba di Kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kaltim. Di halaman kantor yang terletak di Jalan AW Sjharanie, Samarinda itu, sudah menanti para pejabat teras partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Gubernur Kaltim, periode 2018-2023 itu datang mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Pada pilkada 2024 ini, Isran Noor dan Hadi Mulyadi akan kembali berduet maju memperebutkan kursi Kaltim 1 dan 2 Kaltim.

BacaJuga

“Walaupun ini hari terakhir (pengembalian formulir penjaringan), bukan berarti tidak menghargai. Memang sengaja di akhir-akhir, supaya bisa cetak gol,” kata Hadi kepada awak media. “Biasa, yang terakhir itu dikenang,” sambungnya.

Sebelumnya, Isran – Hadi digadang-gadang maju Pilgub Kaltim 2024 melalui jalur independen. Tim mereka mengklaim berhasil mengumpulkan sebanyak 309.828 surat dukungan se-Kaltim. Dari jumlah itu, sudah diverifikasi sebanyak 295.251 surat dukungan.

Jumlah itu telah melebihi syarat dukungan sebagaimana Undang-undang 10/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota.

Dalam beleid itu, diatur minimal pasangan dari jalur independen harus mengantongi 8,5 persen dukungan berupa KTP elektronik dari total keseluruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kaltim sekitar 2.778.644. Artinya, surat dukungan yang dikantongi Isran – Hadi sebanyak 295.251 KTP itu telah melebihi syarat dukungan minimal sebanyak 236.185 KTP elektronik.

Hadi mengaku, arahan mencari surat dukungan warga di jalur independen berasal dari Isran Noor. Surat dukungan dan juga survei internal ini dijadikan salah satu parameter tingkat elektabilitas Isran – Hadi untuk maju kembali di Pilgub Kaltim. Hadi mengklaim, hasil survei dan surat dukungan tak jauh berbeda hasilnya.

“Jadi, dengan hasil survei dan pernyataan surat dukungan, ya, kami merasa masyarakat mengehendaki kami,” kata Hadi.

Sebagai informasi, berdasarkan perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim pada Pilgub 2018 lalu, Isran – Hadi berhasil memperoleh terbanyak sebesar 417.711 suara. Disusul pasangan cagub- cawagub Rusmadi-Safaruddin dengan 324.224 suara.

Berikutnya pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat dengan 302.987 suara, dan terakhir pasangan cagub-cawagub Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi dengan 228.166 suara.

Pada pleno tersebut diketahui jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput) sebanyak 995.211 pemilih, atau 41,8 persen dari total keseluruhan pemilih 2.378.411.

Kembali ke Hadi. Meski sudah mengantongi dukungan kuat dari arus bawah, Ketua DPD Partai Gelora Kaltim ini mengaku, pasangannya — Isran tetap mengarahkan harus bekerja sama dengan partai politik untuk mendapatkan rekomendasi dukungan maju Pilgub 2024.

Soal apakah rekomendasi dari pengurus partai pusat turun atau tidak, mereka siap menerima. Yang jelas, sambung Hadi, tim mereka sudah bergerilya ke sejumlah elite partai di Jakarta dan di Kaltim.

Untuk Kaltim, Hadi mengungkapkan, mereka sudah melamar kepada 7 partai politik pemilik kursi di DPRD Kaltim. Yakni, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Demokrat, Nasional Demokrat, Partai Amanat Nasional, PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Sejahtera.

“Secara lisan, dukungan pusat sudah ada. Namun, aturan resmi tertulis belum ada. Tapi, secara lisan sudah bisa diukur ada (dukungan) 50%, 75% ada juga yang dikatakan 100%,” tegasnya. “Kalau PPP kita belum pendaftaran karena belum buka. Kalau Gokar, tidak perlu saya jelaskan. Tidak mungkin kami mendaftar ke sana,” sambungnya.

12 Tokoh Kembalikan Berkas ke PDI Perjuangan

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPD PDI Perjuangan Kaltim, Marten Apuy memberi penjelasan tambahan. Selain Isran-Hadi, sejak tanggal 1 Mei 2024 lalu hingga saat ini hanya ada tiga nama bakal Calon Gubernur Kaltim yang mengembalikan formulir pendaftaran.

“Mulai dari tanggal 1 kemarin yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran itu Pak Mahyudin sebagai calon gubernur, kemudian tanggal 3 pak Rudy Mas’ud tapi diwakili tim,” terang Marten Apuy, Rabu, 15 Mei 2024 di Kantor PDI Perjuangan Kaltim.

Namun, dari sejumlah nama tenar tersebut yang telah mengembalikan formulir pendaftaran. Hanya pasangan Isran-Hadi yang telah menyerahkan berkas dengan lengkap.

“Jadi baru hari ini yang datang mendaftar dan mengembalikan formulir itu secara lengkap, kalau yang kemarin itu hanya calon gubernur saja, kalau ini sekarang sudah calon gubernur dan wakil gubernur,” ujar Marten.

Meskipun demikian, Marten juga menekankan soal mekanisme penjaringan yang dilakukan DPD PDI Perjuangan Kaltim. Mulai dari DPC pengumpulan semua berkas di DPD hingga DPP Partai mengeluarkan keputusan akhir.

Namun, sebelum keputusan akhir yang akan dikeluarkan oleh DPP PDI Perjuangan. Seluruh kandidat akan dikumpulkan oleh DPP PDI Perjuangan untuk mengikuti Fit and Proper Test.

“Tapi sebelumnya mereka (calon kepala daerah) akan dipanggil oleh DPP ada namanya uji kepatutan dan kelayakan. Jika dinilai layak itu yang akan di rekomendasikan,” jelas Marten Apuy.

Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD PDI Perjuangan Kaltim, Roy Hedrayanto memberikan penjelasan tambahan. Sampai batas akhir pengembalian formulir penjaringan PDI Perjuangan, sudah ada 12 tokoh yang mengembalikan formulir di seluruh kabupaten kota di Kaltim.

Perinciannya, masing-masing 3 pendaftar di Kukar, Berau dan Mahulu, 4 berkas di DPC PDI Perjuangan Kutim, 9 berkas di Kubar. Sementara, pendaftar paling banyak berasal dari Balikpapan sebanyak 12 orang.

“Hari ini terakhir proses penjaringan. Semua data berkas akan dikumpulkan melalui DPD PDI Perjuangan untuk dilaporkan kepada DPP pada Rakernas Pilkada pada 23-25 Mei nanti,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Ghazy Arkam

Editor : Nalendro Priambodo

Bagikan:

Discussion about this post

Populer

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10