Kucing Merah Paling Misterius dan Terancam Punah Asal Kalimantan

progreskaltim.id Kekayaan hutan Pulau Kalimantan menyimpan keragaman flora dan fauna yang ekostis. Salah satwa yang jadi perbincangan beberapa tahun belakangan ini adalah Kucing Merah Kalimantan (Catopuma Badia). Kucing endemik Kalimantan yang masih satu nenek moyang dengan Kucing Emas Asia yang banyak ditemui di hutan Sumatra ini diperkirakan sudah ada sejak 4 juta tahun lalu. Sayang, populasinya kucing nan misterius ini diambang kepunahan.

Uni Internasional Untuk Konservasi (IUCN) mengakategorikan status Kucing Merah terancam punah pada 2002. Habitatnya di sebelah utara Kalimantan meliputi Sabah, Serawak Malaysia dan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur semakin terancam arus industrialisasi perkebunan. Sebagai informasi, IUCN merupakan organisasi perlindungan lingkungan serta fauna dan flora yang terbesar di dunia.

BacaJuga

Erwin Wilianto dari Save Indonesia Nature & Threatened Species [SINTAS] Indonesia dan anggota Fishing Cat Working Group memberi penjelasan tentang kondisi kucing merah ini. Menurut Erwin, secara umum, perilaku kucing merah sama seperti kucing liar lainnya. Namun, saat ini sangat sedikit informasi mengenai spesies kucing langka ini.

Upaya konservasi di Pulau Kalimantan menurutnya lebih menantang ketimbang Pulau Jawa dan Sumatra yang relative banyak pegiat konservasi harimau dan macan tutul. Minimnya informasi berpengaruh besar pada kesuksesan upaya konservasi di masa mendatang.

“Jangankan mengetahui perilakunya, untuk populasi dan distribusinya saja masih misteri karena jarang sekali terekam keberadaannya. Catatan kami dan tim hanya pernah sekali menemukan kucing ini di konsesinya APP [Asia Pulp and Paper] di Kalimantan Timur tahun 2014,” Jelas Erwin yang dikutip dari laman Mongabay.co.id, Selasa, 2 Juli 2024.

Kucing Paling Misterius

Kucing Merah merupakan salah satu satwa endemik pulau Kalimantan. Ciri-cirinya memiliki bulu coklat kemerah-merahan. Beberapa di antaranya berwarna keabu-abuan. Bagian tubuh bawahnya berwarna lebih pucat daripada bagian atas.

Terdapat garis warna merah kecoklatan agak muda pada kening dan pipi. Telinga kucing ini berwana cokalt hitam dan tua. Ekornya bergaris putih dengan bitnik hitam di ujung ekor. Kucing ini diperkirakan memiliki panjang tubuh 53 sentimeter dan berat sekitar 3-4 kilogram.

Badan Konservasi Sumber Daya Alam, Kalimantan Tengah (BKSDA Kalteng) pernah merekam penampakan Kucing Merah Kalimantan. Melalui kamera pengintai, hewan endemik Kalimantan ini tertangkap sedang berjalan melintas di tengah hutan Kalteng.

Dalam akun Youtubenya, 24 Agustus 2022 lalu, BKSDA Kalimantan Tengah mengunggah rekaman video berdurasi sekitar 50 detik yang memperlihatkan kucing merah Kalimantan berjalan melintas di tengah hutan. Pada 2021 lalu, penampakan Kucing Merah juga tertangkap kamera pengawas di Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pada 2002, IUCN mengkategorikan Kucing Merah atau biasa disebut Borneo Bay Cat dalam status terancam punah

Menurut International Union for Conservation of Nature’s (IUCN), Pada tahun 2002 Borneo Bay Cat dikategorikan dalam status konservasi endangered (terancam punah) oleh IUCN.

Populasinya turun drastis sejalan dengan hilangnya separuh hutan di Kalimantan sejak tahun 1970an. Di tahun 2016, IUCN memperkirakan hanya tersisa 2.500 kucing merah tersisa di alam. 

Penulis : Muhammad Ghazi Arkam

Bagikan:

Discussion about this post

Populer

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10