Bukti Klinis Khasiat Teh ‘Bawang Magis’ Menghalau Pelbagai Penyakit Kronis

progreskaltim.id Bawang Dayak sudah lama digunakan sebagian masyarakat lokal Kalimantan sebagai bahan baku pengobatan alternatif. Tanaman ini melegenda dan dianggap memiliki daya magis. Penelitian ilmiah membuktikan, tumbuhan bernama latin eleutherine palmifolia (L.) memang benar-benar berkhasiat menghalau berbagai macam penyakit berat hingga ringan. 

Bawang dayak adalah tanaman yang berasal dari benua Amerika namun sudah lama masuk ke benua Asia. Ahli botani yang berkebangsaan Amerika bernama E.D. Merril pada tahun 1912 mengidentifikasi jenis tanaman yang dijumpai di Filipina dengan nama Eleutherine palmifolia L. Merr, terdapat nama sinonim Sisyrinchium palmifolium L. [Eksplorasi dan Evaluasi Tanaman Bawang Dayak, Retno Ayu Sekarsari, 2024 halaman 5]

BacaJuga

Penyebaran Bawang Dayak membentang dari semenajung Malaysia sampai Fillipina. Ia dapat tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 600 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. 

Karakter morfologi Bawang Dayak memiliki warna umbi merah cenderung ungu dengan daun hijau berbentuk pita dan bunganya berwarna putih. pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan bentuk daun berbentuk pita berbentuk garis.

Tumbuhan yang memiliki umbi berwarna ungu ini memiliki berbagai nama lokal di berbagai daerah. 

Di Sumatera Bawang Dayak dikenal dengan istilah lokal bawang kapal, Jawa (brambang sabang, bawang siyem, lulupan sapi, teki sabrang, bebawangan beureum), Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sementara di Kalimantan, Bawang Dayak juga dikenal dengan sebutan bawai Tiwai, Bawang 10 Makah sampai Bawang Hantu. [halaman 5]

Penyebutan bawang hantu dikarenakan Bawang Dayak dianggap memiliki daya magis dari sisi kebudayaan. Sebagian masyarakat lokal di Desa Kunyai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat harus mengambil Bawang Dayak dengan cara tradisional. 

Sejumlah mantra atau jampi-jampi dan imbalan ayam hitam, sebilah besi, sejumlah uang, garam dan lain-lain harus diberikan dalam proses pengambilannya. Orang yang mengambil bawang dayak pun bukan sembarang. Haru dianggap orang-orang yang manjur mengambil obat dari alam. [Sirlius Sihri dkk, Iptek bagi Budidaya dan Ekstrak Bawang Dayak Sebagai Obat Alternatif, halaman 2 tahun 2017]

Segudang Khasiat

Bawang Dayak sudah digunakan turun temurun oleh komunitas Dayak Kalimantan karena beragam khasiat penyembuhan. Mulai dari penurunan tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes melitus, maag, sembelit, stroke hingga minuman herbal bagi ibu-ibu pasca melahirkan. 

Umbi Bawang Dayak juga dapat diolah menjadi bumbu tambahan makanan dalam bentuk umbi segar, kering, acar atau bubuk. 

Menurut beberapa peneliti, bawang dayak juga telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit lain, misalnya pereda nyeri dan menstruasi tidak teratur (Hodge & Taylor, 1956; Alves et al., 2003), kerusakan jaringan pencernaan (Lin etal., 2002), dan agen aborsi serta anti fertilitas (Weniger et al.,1982). Dam & Mai (1990), melaporkan bahwa umbi bawang dayak dapat digunakan sebagai agen anti bakterial. 

Berdasarkan penelitian lain, diketahui pula bahwa umbi tanaman bawang dayak mengandung berbagai jenis senyawa bioaktif yang dapat digunakan untuk pengobatan, diantaranya triterpenoid (Kuntorini & Nugroho, 2009), naftokuinon dan senyawa turunannya, seperti elecanicin, eleutherol, isoeleutherol, eleutherin, isoeleutherin (Hara et al., 1997). Selain digunakan sebagai tanaman obat tanaman ini juga dapat digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya indah.

Senyawa ekstrak dari bawang Dayak menunjukkan kandungan berupa flavonoid, naftokuinon, antrakuinon, alkaloid, saponin, tanin, triterpenoid dan steroid yang selama ini dikenal sebagai bahan baku obat. Secara ilmiah telah terbukti berkhasiat sebagai antikanker, antimikroba, antioksidan, antidiabetes, antijamur, dan antiinflamasi. Ekstrak Bawang Dayak kini mulai populer dikemas dalam bentuk seperti teh. 

Berdasarkan Healthcare in Low-resource Settings menemukan bahwa dari air seduhan bawang dayang berguna dalam penurunan tekanan darah dan tekanan rata-rata arteri (MAP) pada penderita hipertensi. 

Dalam penelitian ini diajukan sebanyak 30 orang dan penilaian sampah hari ke-3 Dengan demikian, penggunaan air seduhan bawang dayak yang mengandung allicin dapat dianggap sebagai pendekatan untuk mengendalikan hipertensi dalam ranah pengobatan komplementer dan alternatif, dengan memanfaatkan bahan-bahan alami untuk terapi herbal. 

Selanjutnya jurnal artikel laboratorium Khatulistiwa menjelaskan ekstrak umbi bawang dayak mengandung senyawa berupa Flavonoid, Fenol dan Tanin yang diketahui memiliki aktivitas antiinïinflamasi. Hasil uji aktivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak yang memiliki aktivitas antiinflamasi paling tinggi adalah pada ekstrak konsentrasi 0,08% yaitu sebesar 72,74. 

Dengan segudang manfaat Bawang Dayak, apakah anda tertarik mencobanya ?

 

Penulis : Haeda Dyah Masna Rahmadani

Editor : Nalendro Priambodo

Bagikan:

Discussion about this post

Populer

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10